AGENDA WISATA SULAWESI UTARA

AGENDA WISATA SULAWESI UTARA
AGENDA WISATA SULAWESI UTARAWisata Sulawesi Utara Sulawesi Utara adalah provinsi di bagian utara dari Pulau Sulawesi , dengan ibu kotanya Manado, dan mempunya banyak sekali obyek wisata antara lain obyek Wisata Alam, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus, Wisata Kuliner, Wisata Olah Raga, Wisata Belanja , dari sekian banyak obyek Wisata Sulawesi Utara yang sangat terkenal yaitu Wisata Bahari Taman laut Bunaken. Wisata Bahari Taman laut Bunaken Taman Laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken berada dipesisir pada pulau pulau di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi. dan Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, Sulawesi Utara. Kawasan ini (Pulau Bunaken) dapat di tempuh dengan kapal cepat , carteran sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Keistimewaannya memiliki kekayaan Taman laut dengan biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia Taman laut Bunaken meliputi pulau Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage , dan Pulau Naen. Lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
Sail Bunaken yang dilaksanakan pada 12-20 Agustus 2009 ,diikuti sekitar 25 kapal perang asing dari 14 negara, tiga “tall ships”, 158 “yacht” (kapal layar) serta sejumlah KRI. Yang Menyelam pada Tgl 15 Agustus 2009 sebanyak 2657 orang (pemecahan rekor dunia).

Selengkapnya lihat Wisata Bahari Taman Laut Bunaken dan Objek Wisata Sulawesi Utara lainnya
Danau Linou Tomohon
Danau Tondano Minahasa
Gunung Mahawu
Masakan Khas Manado ( Bubur Manado, Tinotuan dan Masakan Woku)
Musik Kolintang
Pantai Likupang
Pusat Kerajinan
Rumah Kayu Woloan
Sungai Nimanga Arung Jeram
Taman Laut Bunaken
Tari Kabasaran
Tari Maengket
Waruga Wisata Sejarah

Letak geografis : 0o 30’ - 5o35’ LU, 123o 30’ - 127o 00’ Bujur Timur. Batas wilayah : Utara : Philipina Selatan : Teluk Tomini Barat : Provinsi Gorontalo Timur : Laut Maluku Luas wilayah : 15.472,98 km2, terdiri dari Pulau Manado Tua, Pulau Bangka, Pulau Talise, Pulau Bunaken, Pulau Mantehage, Pulau Lembeh, Pulau Siau, Pulau Tagulandang, Pulau Karakelang, Pulau Karabuan, dan Pulau Salibabu. Panjang garis pantai : 1.837 km dengan luas daratan : 2.200 km2.

Secara geografis, Provinsi Sulawesi Utara berada di ujung utara kepulauan nusantara sehingga berperan sebagai pembatas negara RI dengan negara Philipina, sehingga memiliki nilai strategis :
  • Berada di bibir Asia dan Fasifik sehingga memungkinkan menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi regional di Kawasan Timur Indonesia; 
  • Berada pada jalur lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia ALKI 2 dan ALKI 3; 3. Didukung oleh pelabuhan bertaraf Internasional. 

Wilayah Perairan laut Sulawesi Utara memiliki 124 pulau yang terdiri dari 3 gugusan kepulauan :
  • Gugusan Kepulauan Talaud, terletak paling utara yang secara administratif masuk di Kabupaten Talaud
  • Gugusan Sangir Besar, secara administratid masuk di Kabupaten Sangihe.
  • Gugusan Tagulandang dan Biaro (disingkat Sitaro), menunggu status otonom.
Ada 15 Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Utara, yaitu : Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mondondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Sangihe, Kabupaten Sitaro, Kabupaten Talaud, Kota Mubagu, Kota Bitung, Kota Manado, Kota Tumohon. 

Wilayah perbatasan Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sangihe mempunyai predikat sebagai wilayah yang rawan bencana alam dengan karakteristik yaitu;
  • Wilayah ini merupakan gugusan pulau-pulau yang terletak pada rangkaian alur gunung api yang membuat struktur tanah labil pada hampir seluruh wilayahnya sehingga frekuensi gempa bumi relatif tinggi disamping juga rawan terhadap bahaya erosi dan abrasi.
  • Profil daratan yang sebagian besar perbukitan / pegunungan dengan tingkat kemiringan yang curam menyulitkan masyarakat menentukan alternatif pemukiman.
  • Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki 112 pulau besar dan kecil yang letaknya menyebar dan jaraknya relatif berjauhan, 30 pulau berpenghuni dan 82 pulau kecil tidak berpenghuni yang tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keutuhan Kabupaten Kepulauan Sangihe, sehingga perlu dikembangkan, dibina, dipelihara dan dipertahankan sebagai aset nasional, dengan karakteristik sebagai berikut :
    1. Keterpisahan secara geografis dengan perimbangan luas wilayah perairan (laut) 19.232,37 kilometer persegi (95 %), sedangkan daratan hanya 1.012,23 kilometer persegi (5 %), sehingga wilayah ini dikategorikan pula sebagai wilayah maritim;
    2. Tingkat kesulitan yang tinggal disertai kebutuhan biaya operasional yang besar dalam penerapan manajemen perencanaan pembangunan wilayah sebagai satu kesatuan ekonomi, administratif dan lain-lain yang saling terkait dan ketergantungan, karena keberadaan geografis yang terkeping-keping dan tersebar;
    3. Sebagai daerah yang wilayahnya didominasi oleh laut dengan keberadaan sarana dan prasarana yang sangat minim memberi peluang eksploitasi kekayaan alam laut, terutama perikanan dalam jumlah yang sangat besar dan secara tidak bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang tidak berhak (nelayan asing), yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam hingga saat ini;
    4. Lemahnya arus pergerakan dan distribusi barang produksi dan konsumsi dari dan ke tiap-tiap pulau (konsumen) serta mobilitas manusia di wilayah kabupaten ini;
    5. Aktifitas perekonomian lebih berorientasi ke pusat-pusat perekonomian / perdagangan di Kota Manado, mengikuti ketergantungan rute pelayaran yang telah mengkristal karena pertimbangan bisnis (profit oriented) para pengusaha pelayaran. Efek samping yang muncul adalah kesulitan menciptakan lapangan kerja. Tenaga kerja (kasar) lebih diuntungkan apabila menjual jasa di Kota Manado dan di luar daerah (kota-kota besar) pada umumnya.
     
Potensi sumber daya alam wilayah pesisir dan laut Provinsi Sulawesi Utara yang didalamnya terkandung sumber daya alam hayati dan non hayati, mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan dalam rangka menunjang pembangunan daerah ini. Sumberdaya hayati tersebut antara lain terdiri dari : berbagai jenis ikan, krustasea, moluska, rumput laut / alga, padang lamun, mangrove, dan terumbu karang. Potensi sumberdaya wilayah pesisir dan laut potensial dikembangkan untuk jasa kelautan, seperti wisata bahari dan perhubungan. Potensi wisata bahari yang dapat dikembangkan di daerah ini antara lain dapat berupa keindahan terumbu karang, mangrove, pantai berpasir, sumber air panas, and atraksi budaya masyarakat pesisir. 
Di wilayah pesisir timur dan barat Provinsi Sulawesi Utara sampai saat ini belum terkelola secara optimal, dimana pengelolaan yang sudah dilakukan selama ini masih bersifat eksploitatif, sektoral, dan tumpang tindih. Oleh karena itu ke depan perlu dilakukan reorientasi kebijaksanaan dalam pengelolaan sumberdaya laut dan pesisir secara terpadu. Perencanaan pesisir yang tersusun dengan baik diharapkan menjadi acuan dalam pendayagunaan dan pengelolaan sumberdaya pesisir untuk mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir yang terpadu. 
Adapun wilayah kecamatan yang berbatasan laut dengan Negara Philipina terdapat di 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud (Kecamatan Esang, Rainis, Beo, Tagulandang, Manganitu, Siau Timur, Siau Barat, Kendahe, Tamako, Tabukan Selatan, Urung dan Nenusa); dan Kabupaten Kepulauan Sangihe (Kecamatan Tabukan Utara). 
Wilayah perairan Provinsi Sulawesi Utara merupakan tempat yang sangat potensial dan ideal bagi pengembangan sektor perikanan (tangkat dan budidaya). Hal ini disebabkan oleh luasnya perairan kawasan ini. Seperti diketahui, Provinsi Sulawesi Utara dikelilingi oleh Laut Sulawesi dan Laut Maluku dengan sumberdaya alam yang sangat besar. Disamping itu, kondisi perairan laut tersebut belum tercemar. Jenis ikan laut yang banyak terdapat di perairan ini adalah ikan, binatang laut yang berkulit lunak maupun yang berkulit keras maupun rumput laut.